The world of my words...

Enter Slide 1 Title Here

Enter Slide 2 Title Here

Enter Slide 3 Title Here

Saturday, July 6, 2013

Apa baiknya menjadi seseorang yang bertumbuh dewasa? Apa buruknya menjadi seseorang yang bertumbuh dewasa? Tanggung jawab bertambah, pengalaman bertambah, usia bertambah sekaligus berkurang. Berkurang? Sepertinya menjalani hidup menuju kedewasaan banyak sekali kekurangan. Semakin dewasa semakin banyak pula pengeluaran kita untuk kebutuhan, waktu untuk bersantai berkurang karena banyaknya tanggung jawab pada diri kita, berkuranglah juga sebuah perhatian. Sadar atau tidak, semua itu terjadi di dalam hidup kita.

Ada satu hal lagi yang mungkin tidak kita sadari di dalam hidup ini. Semakin dewasa, perhatian yang pernah tertuju kepada kita perlahan akan menghilang. Atau bahkan mungkin langsung menghilang. Tanpa harus berkata "Selamat tinggal" atau "Good bye". Semasa kita kecil, orang tua selalu memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan kita, tak pernah meninggalkan anaknya sendirian, tak tega ketika anaknya berbuat ini dan itu. Tetapi sekarang semua berubah kan? "Lakukan saja apa pun yang kamu mau" mungkin kalimat itu yang ada di benak dan pikiran mereka. Mungkin dulu kita selalu ditemani belajar atau mengerjakan tugas rumah. Tapi apa yang terjadi sekarang? 'High expectation' sudah melekat di pikiran mereka. Mereka sudah tidak akan memberikan perhatian tersebut kepada kita, melainkan menanti hasil yang baik dari diri kita. Dengan kata lain 'menuntut'. Benarkah?

Ketika kita memiliki seseorang yang mampu untuk diandalkan, seseorang yang baik. Memilikinya merupakan sebuah anugerah. Tak pernah berpikir untuk sekalipun meninggalkannya. Seseorang yang mengerti akan keadaan kita, seseorang yang mampu memahami kita tanpa banyak kata. Seiring berjalannya proses menuju kedewasaan ini ia menghilang. Sedih? Kecewa? Itu sudah pasti. Kembali lagi, 'high expectation' muncul di pikiran. "Aku senang sekali telah memilikinya. Ia pasti menjadi yang terbaik di dalam hidupku. Ia orang yang mampu memahami dan sanggup berada di dekatku. Aku percaya hubungan ini akan selamanya. Tak pernah aku bertemu seseorang sebaik ini". Itulah ekspektasiku pada waktu itu. Tetapi tiba-tiba hubungan ini menghilang. Jarak, memisahkan kami. Ketika hari yang baik datang, yang ada dipikiranku adalah memberinya kesan yang baik. 'High Expectation' ku mulai bertindak kembali. Semua orang pasti menginginkan respon yang baik dari orang lain. Namun sepertinya ekspektasiku benar-benar terlalu tinggi. Respon buruk telah ku terima. Perasaan kecewa dan sedih yang mendalam tentu saja ada di dalam hati ini.

Telah ku sadari, semakin dewasa ekspektasi kita akan semakin bertambah. Dimulai hal yang masuk akal sampai pada yang gila. Tetapi pada akhirnya aku menyadari, sebaiknya tak pernah ada kata 'ekspektasi' bahkan sebuah 'high expectation'. Jangan pernah lukai diri sendiri hanya karena sebuah ekspektasi :))

Sunday, December 9, 2012

Baru aja, saya nonton sebuah acara talkshow di salah satu stasiun tv nasional dengan inisial judul talkshow 'JA'. Hal itu terjadi secara tidak sengaja dan kebetulan bintang tamu yang diundang adalah Sammy Simorangkir. Kita semua tahu bahwa Sammy adalah mantan vocalist band Kerispatih. Band yang selalu menyajikan lagu-lagu yang menyentuh hati setiap pribadi manusia. Tidak hanya band tersebut, mantan vocalist-nya yaitu Sammy juga sangat terkenal dengan suara indahnya.

Di acara tersebut, sang presenter sudah pasti bertanya tentang kehidupan Sammy saat ini, setelah ia dipecat oleh management mantan band-nya tersebut. Tidak hanya itu, ada satu pertanyaan yang bener-bener membuat saya membuka telinga dan mata hati selebar-lebarnya. Presenter tersebut bertanya, "Ada nggak sih rasa trauma itu?". Sammy menjawab panjang lebar. Namun ada satu peryataan dia yang benar-benar membuka mata hati dan pikiran saya. Intinya seperti ini, "Dulu, saya mendewakan yang namanya teman. Itu bagi saya, entah bagaimana dengan orang lain. Dan saya, me-nomor-dua-kan keluarga. Saya mengorbankan segalanya demi teman. Ketika keluarga mencari saya, bagaimanapun caranya agar saya tidak kembali pulang dan tetap bersama teman-teman. Tetapi, sekarang saya sadar, semua itu terbalik. Jika suatu saat kita jatuh ke dalam sebuah lubang kotoran. Siapa yang akan mengulurkan tangannya pertama untuk menyelamatkan kita? Keluarga, pasti keluarga. Meskipun teman yang selalu kita 'DEWA'kan adalah teman semenjak kecil, kita tidur satu ranjang atau apa pun lah yang menggambarkan kalau kita ini teman sejati, semua itu tidak akan bisa. Mereka tidak akan pernah menolong kita. Tidak ada istilah 'berat sama dijunjung, ringan sama dijinjing'. Hal itu menyadarkan saya untuk tidak me-nomor-dua-kan keluarga. Sekarang saya sadar."

Jujur, saya merinding denger kata-kata itu. Itu yang selama ini saya rasakan. Bagaimana pun kedekatan kita dengan teman, tetap keluarga lah yang dapat menerima kita. Tidak ada istilah teman selalu ada untuk kita. Kata 'BERSAMA' sudah bukan jamannya lagi. SEKARANG SAYA SADAR, SANGAT SADAR!

(ps: sebenernya saya pengen share video Sammy di acara tersebut. Tapi ternyata di youtube belum beredar video tersebut. Jadi silahkan yang ingin lihat cari sendiri di youtube, kalau sudah beredar *smile*)

Sunday, November 11, 2012

Hujan. Aku membutuhkanmu. Kau temanku, kau sahabat. Kau yang sering ku butuhkan. Tawa, sedih, kenangan, akan teringat bila ku lihatmu. Air mu yang jatuh ke tanah, membawa kesejukan untukku. Terlebih bila aku menyentuhmu, perasaan nyaman akan ada pada diriku.

Bolehkah aku memanggil nama mu? Memanggil mu untuk menemaniku di sini, ketika aku sendiri, atau aku sedang bersama yang lain. Bolehkah? Kehadiranmu selalu melengkapi, apa pun itu.

Kenangan demi kenangan muncul di dalam pikiranku bila air mu mulai membasahi bumi ini. Canda di setiap kenangan-kenangan itu mengingatkanku kembali, bahkan di setiap tangisannya juga. Mengapa hal itu terjadi?  Mengapa semua hal itu muncul ketika kau hadir di sini? Aku bertanya-tanya di dalam hati. Apakah memang Tuhan menciptakanmu untuk menghadirkan kembali setiap kenangan itu? Merindukan setiap canda tawa yang terjadi pada saat itu, teringat kembali akan tangisan yang pernah terjadi.

Entahlah. Terkadang aku menikmati perasaan itu, kadang aku hanya ingin menangis akan perasaan itu. Namun ijinkan aku untuk merasakan kenangan itu di dalam dirimu, hujan..



Monday, October 29, 2012

Ketika kita menonton sebuah film, film produksi luar negeri, tentunya dengan bahasa asing. Memang, kita seringkali tidak mengerti bahasa yang terdapat dalam film tersebut. Tetapi bukankah kita lebih nyaman dengan suara bahasa asing itu daripada dubbing? Iya atau tidak, jawaban ada di dalam diri anda. Namun banyak di antara kita lebih suka suara dengan bahasa asli, karena itu terdengar lebih nyaman.

Beberapa waktu yang lalu, ayahku menonton sebuah film di televisi. Ya, film asing, dari China. Film itu tayang jam 8 malam, tetapi beliau sudah menunggu film itu sejak pukul 7 malam. Jam 8 pun tiba, beliau sudah ada di depan tv. Ketika film itu mulai dimainkan, ya, ternyata televisi tersebut menayangkan film yang sudah di dubbing. Betapa kecewanya beliau.

Di sini sama halnya dengan kehidupan kita. Mencintai seseorang yang berarti di dalam hidup kita, tiba-tiba ia berubah, dengan bahasanya yang baru. Padahal pada kenyataannya, kita mencintai dia karena ia memiliki bahasa yang tidak sama dengan kita, ia menggunakan bahasa aslinya namun kita nyaman akan hal itu. Suatu ketika ia berubah menggunakan bahasa lain yang sebenarnya bukan bahasanya yang dulu, sungguh sakit melihat hal itu.

Terjemahan, ada kalanya hal itu membantu, namun ada kalanya juga hal itu menyusahkan karena kita tidak nyaman akan hal itu. Kalimat itu bisa kita gambarkan di dalam kehidupan kita. Di dalam berkehidupan, berteman dan berkeluarga, jadilah diri sendiri. Kita bisa bersatu karena kita berbeda. Perbedaan yang alami karena kita hanya ingin dan terus berusaha menjadi diri sendiri. Tidak menjadi orang lain. Menjadi diri sendiri adalah kunci dimana orang akan bisa menerima kita sebaik mungkin.

Wednesday, October 24, 2012

Kesalahan yang ku buat, lihatlah.
Dia menungguku di sana, namun aku meninggalkannya.
Dia ingin berada di sampingku, namun aku tak memberinya ruang.
Dia ingin berbicara padaku, namun aku tak memberinya waktu.
Dia mulai memperhatikanku, aku pun juga begitu.
Perasaan ini muncul di hatiku, entah di hatinya.
Inginku, inginnya, kami berdua bersama.
Namun waktu berkata tidak.


Saturday, October 6, 2012

Kehilangan seseorang yang kita sayangi atau kita cintai selalu dianggap sebagai hal yang buruk. Itu persepsi semua orang termasuk saya sendiri. Sudah kodratnya rasa kehilangan itu menyakitkan. Kehilangan teman, pacar, atau bahkan keluarga.

Bukan sebuah keharusan, kehilangan diwarnai dengan kesedihan yang berlarut-larut. We have to move on! Kesedihan bukan jalan satu-satunya yang harus dilakukan. Aku percaya, suatu hari air mata ini akan berhenti mengalir. Aku percaya, suatu hari kegelapan ini akan menghilang. Hangatnya matahari akan mengeringkan semua air mataku, sehingga tak akan ada lagi tangisan itu.

Sepanjang kita bersabar, Tuhan pasti memberikan sesuatu yang berarti bagi kita. Menggantikan yang lama, menggantikan sesuatu yang telah hilang. Dan sekarang aku mendapatkannya. Seperti kata peribahasa, 'mati satu tumbuh seribu'. Mungkin, di masa yang lalu aku kehilangan beberapa orang sangat berarti di dalam hidupku. Tapi sekarang Tuhan memberiku segudang orang-orang baru, yang mampu menggantikan mereka yang telah hilang.

Aku bersyukur kepada Tuhan. Ia tak pernah ingkar janji. Seperti pelangi sehabis hujan, itulah janji Tuhan. Jika Tuhan mengambil sesuatu yang berharga dari kita, aku percaya, Ia selalu memberi kita hal yang baru. Tuhan tak pernah meninggalkanku sendiri, Ia selalu mengerti dan menemaniku setiap saat. Meski kebaikannya tidak selalu tepat datang ketika kita menginginkannya, karena Tuhan sudah merencanakan hal yang baik bagi kita.

Inti dari ini semua, saya bersyukur pada Tuhan. Ia telah memberiku segudang pengalaman dan teman-teman baru menggantikan hal-hal yang buruk di masa yang lalu. Terima kasih Tuhan! :)

Sunday, September 9, 2012

Sebagai manusia, pasti ada rasa dimana kita memiliki ketertarikan. Entah dengan lawan jenis atau yang lainnya. Dan itulah yang saya alami selama ini.
Tersenyum, hal mudah yang dapat kita lakukan dimana saja. Namun terkadang terasa berat untuk melakukannya. Banyak orang mengatakan 3S, yaitu senyum sapa salam. Itu yang dapat membuat orang lain menghargai kita.
Aku, terkadang sulit melakukan hal seperti itu. Selain jarang sekali dalam mood yang baik, sifat cuek sudah melekat di tubuh ini. Hal tersebut menjadi sangat susah untuk dilakukan. Ya, tersenyum. Meskipun seperti itu, aku senang sekali melihat orang tersenyum. Dari senyuman itu, muncul sebuah ketertarikan atau sebuah kesenangan.
Teringat kata ibu, “Tersenyumlah, karena tersenyum membuat kamu terlihat cantik.” Aku selalu ingat akan kata-kata itu. Dan ternyata memang benar. Selama kita hidup, lihatlah orang yang selalu tersenyum. Ia akan terlihat lebih baik daripada orang yang lebih sering terlihat cemberut.
Mari kita tersenyum, mari kita membuat dunia tersenyum karena kita.

SMILE EVERYBODY! :))

Popular Posts

Viewers





Powered by Blogger.

About ME :)

Hi , my name is ZEPHANIAH GAVRILA BELA PUSPITA .
But you can call me BELA .
I'm 15 , but my friends say that I always think very mature .
I love my JESUS , my family , my best friends , and my dog .
I love to write , anything . That can make me happy :)
I love blogging , and exactly this blog is my diaries.
Read my blog , I hope you like it .

Love ,
B E L A :)

Blogger templates

Followers