The world of my words...

Friday, March 2, 2012

Saat ini, hari ini, jujur, aku stres. Aku nggak tahu gimana caranya buat menyelesaikan semua problema yang ada. Dunia seakan-akan menjauh dariku, mereka tidak mengenal aku, mereka tidak memahamiku.
Setahun belakangan ini aku sering banget merasakan yang namanya stres. Entah kenapa, hal itu selalu saja berputar di kehidupanku. Aku pusing, aku bingung, aku hilang arah.

Pernahkah kalian dimusuhi oleh guru sendiri? Mungkin tidak. Hal ini aneh bukan? Tapi ini yang aku rasakan belakangan tahun ini di sekolah baru. Bukan hanya sekedar guru, beliau adalah seorang wali kelas, guru mata pelajaran kimia. Jujur, saya memang anak yang bodoh dalam pelajaran. Tapi sebodoh-bodohnya aku, nggak pernah selama menerima raport mendapati hampir semua mata pelajaran tidak lulus KKM. Hal ini mulai membuatku emosi. Sedangkan teman-temanmu mendapatkan nilai-nilai yang sangat bagus. Temanmu yang tidak pernah masuk sekolah, tidak pernah mengerjakan pr, ulangan selalu mendapat nilai dibawah 30 tapi nilai raportnya bisa diatas kamu? Apa yang akan kamu lakukan?
 
Di sekolah pasti diadakan yang namanya piket. Ya, piket adalah tugas dimana kita harus membersihkan ruangan kelas. Tapi pasti kalian pernah kan lupa untuk menyapu kelas atau pun merapikan meja kursi? Itu hal yang terjadi denganku. Beberapa anak yang mendapatkan giliran piket hari senin dipanggil oleh wali kelas. Kami semua dimarahi karena tidak ada yang piket kecuali satu anak yang berinisialkan P. Ada satu anak yang tidak mau jujur kalau dia tidak piket. Hal itu membuatku muak. Tidak menyadari kesalahan diri sendiri adalah hal MUNAFIK. Tiba-tiba wali kelas membentakmu dengan nada yang sangat keras dan kata-kata yang kasar, bagaimana kamu? Tidakkah kamu sakit hati? Sedangkan teman-temanmu yang lain hanya diperingatkan namun dengan nada dan kata yang halus. Semua teman sekelasmu menyaksikannya.

Seorang wali kelas harusnya memberikan contoh yang baik bukan kepada anak didiknya? Bukannya beliau seharusnya memberikan semangat kepadamu? Namun hal itu tidak terjadi hidupku. Seorang wali kelas selalu merendahkan aku di hadapan teman-teman. Yang lebih parahnya lagi, aku dibilang BODOH dihadapan orang tuaku. Bukan hanya bodoh, tidak cerdas, lemot, nggak bisa apa-apa. Sungguh ironis bukan? Thats fine kalo wali kelas berbicara hanya dihadapanmu dan teman-temanmu. Ini di depan orang tuamu. Kemudian orang tuamu menangis, bukan di depanmu, di depan kakakmu, di depan orang lain. Tidakkah kamu merasa bersalah? Tapi tegakah seorang guru berbicara seperti itu di depan orang tua muridnya?

Sekolah, pasti nggak jauh-jauh juga dari yang namanya praktikum. Kebetulan waktu itu ada praktikum kimia. Kalo nggak salah ada 6 anggota (uh, I forgot -.-). Kita semua udah melaksanakan praktikum tersebut dan setelah itu sudah pasti kita disuruh buat yang namanya LAPORAN. Kebetulan juga, satu kelompok yang buat laporan cuma aku, yang lainnya copy-paste punyaku. Oke lah gapapa, namanya juga satu kelompok, masa ngga ada kerja samanya? Tapi setelah laporan tersebut dikumpulkan dan kemudian dibagikan oleh guru (wali kelas), ternyata nilaiku paling rendah! Mereka bisa dapat nilai 90 dengan mudahnya, sedangkan aku cuma dapat nilai 80?! WHAT THE FUCK IS THIS?! Sungguh-sungguh ironis.

Sekian cerita dari saya. Selamat membaca curhatan GILA saya.
#buat yang merasa atau tahu cerita ini, mohon maklum, saya hanya sekedar bercerita melepaskan segala penat yang ada. Kalo pun wali kelas saya baca ini, tolong introspeksi ya? Maaf kalo telinga anda saat ini panas, HAHAHAHA.

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Viewers





Powered by Blogger.

About ME :)

Hi , my name is ZEPHANIAH GAVRILA BELA PUSPITA .
But you can call me BELA .
I'm 15 , but my friends say that I always think very mature .
I love my JESUS , my family , my best friends , and my dog .
I love to write , anything . That can make me happy :)
I love blogging , and exactly this blog is my diaries.
Read my blog , I hope you like it .

Love ,
B E L A :)

Blogger templates

Followers